Wednesday, March 21, 2012

SATRIO BOYONG DARI KOTA KECIL SOLO KE DKI JAKARTA SEBAGAI PAMOMONG KANG KAPILIH

Jokowi : Saya "Semut" yang menghadapi "Gajah"
Saya ini apa sih ? Tetapi orang harus optimis, jadi saya menghadapinya biasa2 sajalah.
 
Sekelumit perkataan yang keluar tetapi bermakna sangatlah luas, semut adalah binatang kecil bila di lawan gajah akanlah seperseribunya....
Ungkapan yg merendah dan tahu diri dari seorang Wali Kota Solo yg sangat di cintai warganya tetapi sekarang mendapatkan amanah untuk Boyong Ke DKI Jakarta.
 
Dalam suatu kesempatan ada kata2 yg keluar dari pembicaraan Joko wi :
"Kami menawarkan diri sebagai pilihan alternatif yang segar, muda, dan berani mendobrak mainstream dan rutinitas," katanya
 
Jokowi diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya. Jokowi didaulat untuk maju sebagai calon gubernur DKI didampingi oleh Basuki Tjahaya Purnama sebagai calon wakil gubernur DKI.
Walaupun berasal dari luar Jakarta, Jokowi tetap optimisis maju dalam Pilkada DKI 2012
 
 
Read more ...
Sunday, March 18, 2012

INILAH GUBERNURKU YANG AKAN NGEMONG KAMI DI DKI JAKARTA

Pemimpin itu adalah harapan masyarakat, memberi arah perubahan positif, memberikan solusi2 terhadap permasalahan masyarakat, seperti, pendidikan, kesehatan, pengangguran,pekerjaan dll. pemimpin seperti ini yang akan kami dukung 100%

Sekelumit jawaban yg keluar dari pembicaraan di warung mengenai perburuan siapa yg akan menjadi Pamomong di DKI Jakarta 2012 , itulah realitas yg ada di tiap ajang pilkada di seluruh Indonesia.
Harapan sebagian rakyat yg akan memilih pemimpinnya agar mempunyai jiwa PAMOMONG yg bisa ngemong untuk melanjutkan kehidupannya.


Berikut nama-nama Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 sementara yang dilansir dari Pedomannews.com:

Independen
1. Adyaksa Dault (mantan Menpora)
2. Faisal Basrie (ekonom, mantan komisioner KPPU)
3. Firman Abadi (Dibo Piss, kandidat DPD 2009, Ketum Slankers)
4. Marzuki Usman (mantan Menteri Pariwisata era Gus Dur, Mantan Ketua Bapepam)
5. Mayjen Soeharto (Marinir)

Partai Golkar
1. Azis Syamsudin (DPR)
2. Basuki/Ahok (DPR, mantan Bupati Belitong Timur)
3. Priya Ramadhani (Ketua DPD Golkar DKI Jakarta)
4. Tantowi Yahya (DPR)

PDI Perjuangan
1. Rano Karno (Wakil Bupati Tangerang)
2. Priyanto (Wakil Gubernur DKI Jakarta)
Partai Demokrat
1. Nachrowi Ramli (Ketua DPRD DKI Jakarta)

PKS
1. Nugroho Djayusman
Belum Diketahui
1. Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta)
Popularity: 20% 

Dari sekian daftar nama tersebut akan terpilih satu orang yg akan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan akankah yg terpilih nantinya sesuai harapan dari masyarakat DKI yg notabene terdiri dr berbagai suku yang ada di Indonesia dengan harapan yg berbeda beda terhadap calon pemimimpin nya atau Pamomong nya....

Dari ke-14 nama tersebut memang belum bisa dipastikan apakah ikut atau tidak. Namun mereka sudah mulai memunculkan diri di hadapan publik, yang terdengar gencar maupun sayup-sayup sampai. Padahal Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung sekitar bulan Agustus-September 2012, artinya hingga pendaftaran terakhir nanti akan bermunculan nama baru, atau nama yang beredar malahan rontok.

Yang jelas semua masyarakat DKI Jakarta hendaknya pada saat hari pemilihan nanti semoga tdk tertipu dgn jargon atau janji janji palsu yg biasa di lakukan oleh bakal calon. 
Semoga bisa memilih calon pemimpin yang berwatak seperti air ( mendinginkan ) angin (membersihkan / memberi kehidupan ) dan api ( mendorong semangat hidup ) bagi warga DKI hendaklah mencari pemimpin yg bisa NGAYOMI,NGAYEMI dan NGURIPI

Dan siapa yg akan menjadi SATRIO PININGIT untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012 kita tunggu bersama sampai pemilihan bulan September yg akan datang....
Read more ...
Monday, March 12, 2012

Anas: Satu Rupiah Saja, Gantung Saya di Monas ( SABDO PANDITO RATU )

Saya yakin. Yakin! Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas." Demikian penegasan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, pada Jum`at (9/3/2012).

Bak petir di siang bolong yg mengagetkan seluruh masyarakat Indonesia bhw carut marut para Pemimpin yg nota bene Pamomong kita telah sampai pada sumpah di mn akan mengorbankan jiwanya bila mereka terbukti KORUPSI, dan sampai sebegitu hebatnya yg di timbulkan oleh Nazarudin Effect

Anas Urbaningrum adalah pemimpin jg ketua dan juga Ratu dari Partai Demokrat telah bersabda yg di saksikan seluruh Rakyat Indonesia akankah SABDO Dari seorang Ratu akan menjadi Nyata?

Rapat yang dipimpin raja, dikesempatan tersebut raja mengumumkan kebijakan yang diambil kerajaan dan yang mesti dijalankan dan ditaati seluruh pejabat dan kawula.

Apa yang diputuskan dan telah diucapkan oleh raja didepan rapat itu, disebut Sabdo Pandito Ratu atau Sabdo Brahmono Rojo, harus diterima  dan dilaksanakan oleh semua pihak termasuk oleh raja sendiri. Jadi , seorang raja/pemimpin itu harus memenuhi janji dan apa yang diucapkan harus ditepati, tidak boleh mencla-mencle , cedera janji.


Anas: Satu Rupiah Saja, Gantung Saya di Monas ( SABDO PANDITO RATU )

Ini adalah salah satu falsafah kepemimpinan yang sudah dikenal sejak masa kuno.

Dan kita nantikan episode2 para Pamomong yg mungkin lebih seru lg menuju keguguran wahyu sang PAMOMONG
Read more ...
Friday, March 9, 2012

CIRI CIRI DAN ASAL USUL SATRIO PININGIT MENURUT RAMALAN JOYOBOYO

Add caption
Jayabaya yang masyhur di seantero Jawadwipa/Nusa-Antara telah menujumkan sifat, watak, dan karakter atau ciri-ciri ideal yang terdapat dalam diri seorang ratu adil  berwujud seorang ksatria atau satria linuwih atau pinilih atau secara populer satria piningit yang kelak datang pada masanya menjadi pemimpin Nusantara yang wilayahnya seluas wilayah Hindia-Belanda. Jayabaya adalah raja besar kerajaan Kediri pada abad keduabelas masehi [1100-an]. 
      Dimulai sejak milenium kedua (1000 tahun kedua) kerajaan Kediri mampu bertahan selama 285 tahun, selanjutnya Majapahit berdiri 185 tahun, Hindia-Belanda bercokol memerintah Indie 349 tahun. Republik Indonesia sedang dan telah memerintah baru 67 tahun saja. Kediri pernah dihancurkan Arok (Tumapel-Singasari), akan tetapi masih mampu bertahan sebagai kerajaan kecil, selanjutnya benar-benar musnah tatkala diserbu pasukan Mongol pada 1292. Begitu pun Majapahit yang hancur akibat paregreg (perang saudara), dan benar-benar hancur tatkala ekspedisi pasukan Tiongkok di bawah Laksamana Cheng Ho mendirikan Kerajaan Islam Demak. Hindia-Belanda hengkang tatkala berkecamuk Perang Dunia Kedua, balatentara Jepang menyerbu wilayah Hindia-Belanda dan berhasil menguasainya. Dari ketiga peristiwa dalam perjalanan sejarah Nusantara di atas, ternyata bangsa mongolid yakni Tiongkok dan Jepang yang selalu berperan menentukan jatuh bangunnya negara besar Nusantara. Di samping kekuatan kedua mongolid tersebut, terdapat kekuatan lain yang mengintai dan mengancam wilayah Nusantara pada milenium ketiga atau di abad keduapuluh satu [2000-an] ialah negara benua Australia yang didukung adikuasa Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris Raya. Secara geopolitik Australia terlalu dekat dengan kepulauan Nusantara jika dibandingkan daratan Tiongkok maupun Jepang. Sang ratu adil versi Jayabaya yang berat tantangannya kecuali kemampuannya memang berlebih di milenium ketiga ini cirinya memang luar biasa dan tidak sembarangan serta jarang hanya terdapat dalam diri satu orang pribadi. Berikut ini bait-bait terakhir Ramalan Jayabaya yang berkaitan dengan ciri-ciri, watak, sifat, dan karakter satria piningit:
 
kaya dene manungsa 
wasis, wegig, waskita 
wus tan abapa, tan bibi, lola 
nglurug tanpa bala 
nganggo simbol ratu tanpa makutha 
tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa 
sirik den wenehi 
ngerti sakdurunge winarah 
dudu pandhita sinebut pandhita 
dudu dewa sinebut dewa 
senenge anggodha anjejaluk cara nistha 
sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan 
sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda
Jayabaya, abad 12 masehi 

Dia, satrio piningit, (yang dimaksud di sini sang ratu adil) benar berwujud manusia biasa. Dia memiliki kebijakan yang mengutamakan kepentingan orang banyak; serta memiliki kecermatan luar biasa jeli dalam memandang persoalan sehingga menjadikannya jernih; kemampuannya dalam ilmu dunia dan gaib membuatnya menggendong segala kesaktian. 
      Satrio piningit ini asal-usulnya misterius hidup dalam keadaan telah yatim-piatu; tidak dikenal dan mengenal serta memiliki sanak-saudara; benar-benar sendiri sebatang kara. Ia memiliki banyak teman/pasukan akan tetapi selalu bertindak sendirian tidak mau melibatkan kawannya atau main keroyokan dalam menghadapi siapa saja yang menjadi lawan-lawan politiknya. 
       Ia tidak pernah berambisi menjadi seorang pemimpin apalagi berkeinginan untuk menjadi seorang raja. Satrio piningit ini walaupun kelak menjadi masyhur bukan tipe sosok manusia gila hormat; dan tidak ingin dihormati serta menolak penghormatan dari orang se-Jawadwipa/Nusa Antara. 
      Satria piningit menolak dan memantangkan dirinya menerima segala macam upeti, hadiah, dan lainnya dalam segala bentuk apapun dari pemberian dari orang lain. Ia, sang ratu adil, memiliki kemampuan untuk dapat mengerti dan mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan dalam waktu dekat. 
      Ia memiliki ilmu agama yang mendalam, akan tetapi menolak dirinya disebut ulama. Sosoknya memang berwujud manusia biasa yang tindakannya bernilai dan bermoral setengah malaikat, akan tetapi menolak dirinya disebut seorang malaikat dalam wujud manusia. 
      Satria piningit ini sering menggoda orang lain dengan mengajukan permintaan yang remeh dan menolak pemberian lebih dari yang dipintanya. Ia juga seorang yang memantangkan perbuatan apapun oleh dirinya yang dapat merugikan orang lain. Di samping itu juga menolak kejadian di sekitar diri dan lingkungannya yang berindikasi terjadinya pencurian, korupsi atau kejahatan apapun.

Read more ...
Saturday, March 3, 2012

" NAZARUDIN EFFECT " AKANKAH MENJADIKAN JIWA JIWA PAMOMONG BERGUGURAN

Hal ini bermula ketika skandal korupsi Nazarudin terungkap ke publik, di mana saat itu dia menjadi bendahara dari partai berkuasa di negeri ini Partai Demokrat. Dan di mulailah dari Nazarudin Effect bagai bola salju menggelinding menabrak dan melabrak apa saja yg menghadangnya. Menarik menyimak kasus dugaan korupsi M. Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) yang lari ke luar negeri, yang membuat geger Indonesia Raya apalagi kalau bukan karena “nyanyiannya” tentang skandal besar yang menyeret nama Ketua Umum PD, dan beberapa pemimpinan teras partai berlmbang bintang mercy itu. Anehnya, M. Nazaruddin terus berkicau membeberkan kebobrokan di tubuh PD secara terang-terangan di televisi swasta nasional yang disimak jutaan pasang mata dan telinga rakyat Indonesia. Kepolisian bungkam untuk bisa mengetahui dari posisi mana Nazaruddin menelepon. Pihak PD sendiri mencap bahwa Nazaruddin berkoar-koar lantaran ada kepentingan pihak lain, yang menurut mereka ingin menjatuhkan kredibilitas PD. Menariknya bukan soal kecanggihan alat atau strategi Nazaruddin membongkar skandal korupsi di tubuh PD dengan jarak jauh, bahkan mungkin saja lintas benua itu, tapi pada stateman awal Presiden SBY bahwa partai yang didirikannya itu sangat berkomitmen besar untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Namuan ketika badai isu korupsi itu menerpa PD, bagaimana sikap gentelmen SBY untuk tetap tidak pandang bulu menyerahkan kader-kader dan petinggi-petinggi PD ke KPK dan Kepolisian RI? Awalnya SBY tidak terlalu vokal membicarakan kasus Nazaruddin. Namun ketika suasana sontak menjadi hingar-binggar dengan “nyanyian” Nazaruddin yang mencatut nama-nama beken di tubuh DP, SBY mulai lantang menolaknya dan sempat menyatakan bahwa semua itu kesalahan media yang terlalu membesar-besarkan masalah. Memang jika benar demikian, sebenarnya apa yang sedang terjadi di tubuh Partai Demokrat dan sikap berbeda yang ditunjukkan SBY menyikapi kasus ini? Rakyat pun mulai mempertanyakan nawaitu SBY untuk membuktikan janji dan sumpahnya untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya jika itu menyeret kader-kader PD. Kasus Nazaruddin sudah sangat kentara menjadi tantangan yang dahsyat bagi komitmen SBY untuk membasmi korupsi yang dimulai dari “rumahnya sendiri”. Jika kasus dugaan korupsi Nazaruddin ini tidak tuntas dan menguap begitu saja seperti kasus skandal BLBI dan Bank Century, rakyat berhak untuk tidak mempercayai kepemimpinan SBY sebagai Pamomong. Kecurigaan itu kian jelas tercium sepertinya ada fenomena gunung es ( Nazarudin Effect )di balik kasus korupsi M Nazaruddin. Mari kita saksikan drama2 dari Nazarudin Effect ini akankah jiwa jiwa pemimpin kita yg kotor dan penuh dengan konspirasi akan menggugurkan mereka sebagai jiwa pinilih sebagai Pamomong, dan bila wahyu Pamomong telah menjauh dari mereka akankah menjadi pertanda akan segera timbul Wahyu lain yg akan menjadikan Satrio Piningit yg di idam2kan semua orang akan muncul untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri yg makmur gemah ripah loh jinawi, dan mungkinkah ini jg sebagai awal dari adanya perang Baratayudha di mana jiwa kotor akan tergantikan jiwa yg bersih. Wallahualam
Read more ...
Thursday, March 1, 2012

SUDAH HILANGKAH BUDAYA KETIMURAN YANG TERKENAL ITU......?

Bahasa Melayu: Gambar dari sumber sendiri menu...
Image via Wikipedia
Tahukah anda bahwa sebagian dari budaya kita sebagai Wong Jowo sedikit demi sedikit telah pudar?
Faktanya banyak dari muda- mudi zaman sekarang telah kehilangan toto kromo, unggah-ungguh, juga tepa salira(Tepo Salira).
Banyak orang jika di tanya“Mas darimana asalnya?” dengan sigapnya langsung menjawab“Saya dari jawa mas” namun hanya sebatas itu saja ia mengakui bahwa dirinya adalah orang jawa. Dalam kesehariannya bahkan sama sekali tidak mencerminkan ciri khas orang jawa.
Contohnya saja, banyak dari anak2 zaman sekarang yang sudah tidak tahu kisah2 pewayangan bahkan lebih tragis lagi, mereka sudah menganggap itu sebuah cerita kuno yang hanya pantas untuk orang2 tua(Kakek/Nenek).
Lebih suka yang buka-bukaan.
Kebanyakan dari mereka lebih memilih menghafal cerita sinetron dan berbagai macam film zaman sekarang yang penuh dengan adegan2 nggak karuan.
Sekarang dengan di berlakukannya bahasa inggris sebagai bahasa internasional, sekolah2 di daerah lebih mengutamakan para siswanya menguasai bahasa inggris ketimbang bahasa jawa, sangat mengenaskan.
Seiring kemajuan zaman, memang kita dituntut untuk dapat menguasai bahasa internasional sehingga mempermudah dalam berkomunikasi dengan berbagai bangsa2 di dunia. Namun bukan berarti kita meninggalkan budaya bangsa sendiri, khususnya budaya2 daerah dari tempat kita masing2.
Satu hal yang tidak dimiliki oleh bahasa2 asing adalah keindahan seni bahasa dari daerah2 di indonesia, misalnya perubahan bentuk2 kata yang dipergunakan sesuai dengan tingkatan antara orang yang lebih muda dengan yang lebih tua sehingga tercipta sebuah tatanan bahasa yang menarik. Yang lebih menarik lagi adalah huruf2 jawa kuno, itu adalah awal dari cara kita berkomunikasi dengan orang lain sebelum ada abjad2 modern seperti sekarang ini.
Lalu mengapa kita harus malu mengakuinya?
Fakta lain yang lebih mengherankan adalah pengalaman pribadi saya sewaktu masih menjadi seorang siswa SMA, guru bahasa jawa kami tidak benar2 menguasai materi yang akan di berikan khususnya tentang pewayangan. Pada saat itu kebetulan sekali materi pewayangan adalah materi favorit saya sejak SD, sehingga saya lebih menguasai materi tersebut ketimbang guru SMA saya, lucu sekali bukan?.
Menurut saya, segala bentuk budaya jawa mengandung nilai2 luhur, tata krama, juga pesan moral yang begitu mendalam, mulai dari bentuk bahasanya yang menjelaskan bagaimana cara kita berbahasa baik kepada sesama maupun terhadap orang yang lebih tua, kisah2 pewayangannya yang berisi tentang pesan2 moral, alunan musik gamelan serta tarian yang begitu indah, sampai bentuk tulisan jawa yang terkesan unik juga memiliki nilai seni yang tinggi dalam penulisannya.
Coba perhatikan lebih teliti!
Banyak sekali orang2 asing yang mengakui keindahan budaya kita, bahkan mereka tidak segan2 untuk mempelajarinya. Terlebih lagi saking tertariknya mereka rela tinggal berlama2 di indonesia hanya untuk belajar menari, memainkan gamelan, membuat batik dan masih banyak lagi.
Tidakkah kita malu bila orang asing lebih mau mempelajari,memahami, bahkan menguasai budaya yang kita miliki ketimbang kita sebagai pemiliknya. Tak sewajarnya bila hal itu sampai terjadi, adalah tugas kita untuk terus merintis supaya budaya kita tetap eksis walaupun di tengah2 budaya modern yang terus berkembang.
Belum terlambat untuk memulainya, bila generasi penerus kita di bekali dengan budaya yang mengandung nilai2 luhur bukan halyang mustahil bangsa kita akan menjadi bangsa yang lebih maju daripada bangsa lain dan tetap berpegang pada nilai2 luhur sebagai bukti bahwa kita adalah bangsa yang besar.
Deso mowo coro, negoro mowo toto.
Itu adalah sebuah petikan dari peribahasa jawa, yang berarti setiap tempat/daerah/negara mempunyai tata cara, aturan , budaya, juga norma2 yang menjadi tumpuan sekaligus ciri khas masing2.
Maka jangan pernah lupa dengan siapa diri kita?
Enhanced by Zemanta
Read more ...